Monthly Archives: Maret 2015

Gus Luqman: PMII Harus Perjuangkan Independensinya

18087_10204385896910380_1732409810223697447_nKiai nyentrik pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan ini menilai bahwa PMII lebih baik dan akan cepat berkembang apabila berada di luar struktural Nahdlatul Ulama (NU), dan menganjurkan kepada kader PMII untuk terus berjuang dalam rangka mempertahankan independensinya.

“Di dalam struktural ataupun di luar struktural, roh PMII sampai kapanpun tetap Nahdlatul Ulama hal ini di buktikan dengan getolnya PMII memperkenalkan ASWAJA ke kalangan mahasiswa” tuturnya saat sambutan penutupan TOF PC PMII Pacitan 18 Maret lalu.

Kiai yang juga Wakil Ketua Tanfidhzyah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa timur ini juga menyebutkan bahwa jika masuk ke struktural Nahdlatul Ulama (NU), justru PMII akan semakin kerdil, karena idelismenya akan mudah untuk dibatasi. Padahal dalam berfikir, mahasiswa harus di beri kebebasan seluas-luasnya selama tidak menyimpang dari norma-norma yang menjadi pegangan organisasi.

“PMII nggak apa apa berfikir agak liar sedikit, asal tidak radikal” ucapnya kemudian.

Akhir-akhir ini memang santer diisukan tentang kembalinya PMII menjadi Banom Nahdlatul Ulama, bahkan oleh PBNU di intruksikan untuk kembali, dan ini akan menjadi bahasan serius pada muktamar Nahdlartul Ulama ke 33 di jombang, bulan Agustus mendatang. Di sinyalir ada ancaman jika PMII tidak kembali, Nahdlatul Ulama (NU) akan mendirikan banom baru untuk mewadahi mahasiswa di tubuh Nahdlatul Ulama (NU).

Namun, kata Gus Luqman, jika kemudian PMII harus benar-benar kembali menjadi Banom Nahdlatul Ulama (NU), maka kader PMII wajib untuk mematuhinya. Namun sebelum hal itu di putuskan kader PMII harus memperjuangkanya sekuat tenaga karena PMII menjadi besar seperti sekarang ini salah satu faktor penujjangnya adalah independensinya terhadap Nahdlatul Ulama (NU).

“sebelum hal tersebut di putuskan, kalian harus berdarah-darah untuk memperjuangkan independensi PMII” Imbuhnya.

ASAH POTENSI KADER PMII PACITAN GELAR TOF SE-MATRAMAN

TOF Se-MatramanSenin s/d Rabu, 16 s/d Maret 2015, bertempat di Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Pacitan Menggelar Kegiatan Training Of Fasilitator (TOF) Se-Matraman. Kegiatan yang di buka oleh Mahmud (ketua Tanfidziah Nahdlatul Ulama) Pacitan sejak hari senin kemarin itu, mengangkat tema “Menciptakan Kader Multifungsi untuk jalankan amanah pergerakan”.

Kegiatan yang di gelar selama tiga hari tersebut, dihadiri oleh peserta berasal dari delegasi pengurus cabang PMII Se-Matraman diantaranya Ponorogo, Trenggalek, Bahkan delegasi dari cilacap serta delegasi dari komisarait PMII Paciatan Sendiri. Training Of Fasilitator (TOF) yang menghadirkan seorang Trainer dari Cilacap (Sahabat Nur Sayyid Santoso “Kristeva”) mendapatkan antusiasme dari peserta baik dari pacitan sendiri maupun dari seluruh delegasi masing-masing cabang se-matraman.

“Kegiatan seperti ini sangat penting sekali untuk membebntuk Grand Design kaderisasi formal maupun non formal, dikarenakan teori-teori yang disampaikan oleh fasilitator sangat erat kaitannya dengan proses kaderisasi PMII, Kader PMII yang mengikuti Training Of Fasilitator di Pacitan kali ini harus mampu minimal membuat grand design Mapaba dan PKD, maka dengan demikian akan lebih mudah dalam melaksanakan proses kaderisasi formal maupun non formal   kata seorang Trainer yang biasa dipanggil “bung kris” tersebut,

Rangkaian kegiatan tersebut di tutup oleh KH Luqman Harist Dimyati (pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan dan juga pengurus PW NU Jatim), dalam sambutanya Gus Luqman menyampaikan bahwa proses PMII masih sangat panjang dan harus terus berlanjut karena tantangan di masa yang akan datang akanlah sangat besar. “PMII mempunyai tugas ganda yaitu memperjuangkan Bangsa dan Keislaman Indonesia, sehingga harus terus bergerak dengan modal idelisme” Ucapnya

TOR TRAINING OF FASILITATOR PC PMII PACITAN

formulir Pendaftaran PERMOHONAN DELEGASI. Term Of Referense