Monthly Archives: Juni 2016

Sapto : Indonesia Menangis, Indonesia Berduka

DSC04758Pacitan, Jum’at 24 Juni 2016 – Indonesia berduka, indonesia menangis inilah ungkapan kesedihan yang diungkapkan sapto pitoyo (ketua umum pc pmii pacitan). Alam bergejolak karena manusia tidak lagi bersahabat dengan alam.

Seperti halnya yang terjadi akhir-akhir ini yang marak membuat kita sedih, longsor di purworejo jawa tengah dan beberapa daerah lainnya yang telah merenggut banyak korban jiwa. Tamparan yang sungguh sangat dalam, karena hal ini terus berulang dan seringkali terjadi dengan cepatnya tanpa kita sadari.

Manusia sesungguhnya hidup dalam tiga hal, dalam NDP PMII disebutkan, pertama hablumminallah (hubungan dengan tuhan), kedua hablumminannas (hubungan sesama manusia) dan ketiga hablumminal alam (hubungan dengan alam). Yang mana diantara ketiganya berkaitan sangat erat dan terkoneksi tanpa batas terhadap jalanya kehidupan dimuka bumi.

Manusia sebagai kholifah fil ard, mempunyai tugas yang sungguh sangat berat dalam menjalankan fungsinya. Keseimbangan alam, salah satunya. Momentum bencana alam selayaknya dijadikan perhatian serius guna melihat dan merefleksikan kembali bagaimana peran manusia sebagai kholifah fil ard apakah sudah tepat sebagaimana porsinya.

Bertubi-tubi memang kita rasakan, tapi kejadian yang saat ini dirasakan saudara-saudara kita di purworejo jateng juga menjadi duka kita bersama. Kita mungkin tak bisa membantu dengan materiel tetapi dengan moril kita mampu, salah satunya menggelar sholat ghoib tuk korban bencana alam purworejo.

Dukungan moril ini menjadi penting mengingat apa yang terjadi merupakan bentuk peringatan untuk kita bersama, bahwa manusia harus menjaga keseimbangan antara tuhan, manusia dan alam.

Indonesia tetaplah indonesia, manusia dari berbagai suku, agama, ras dan antar golongan dapat membaur menjadi satu guna memperkuat kaidah persatuan dan kesatuan dalam mengahadapi gejolak alam yang tidak pernah kita sangka kapan akan datangnya. Tetapi, sebagai khalifah fil ard, tentu menjadi PR besar akankah indonesia selalu menangis? akankah indonesia berduka setiap waktu? inilah hal yang harus kita jawab bersama sebagai khalifah fil ard. (Pit)

SOROTI KELANGKAAN PUPUK DAN LISTRIK, PC PMII PACITAN AUDIENSI DENGAN BUPATI PACITAN

Pacitan, Senin 20 Juni 2016IMG-20160620-WA0005 – Pembangunan daerah adalah kewajiban segenap unsur elemen pemerintahan. Begitu pula dengan pembangunan-pembangunan lain yang harus bisa disenergikan bersama demi kemajuan daerah tersebut. Mengawal hal tersebut PC PMII Pacitan bertempat di pendopo audiensi dengan bupati.

Tampak hadir dalam audiensi tersebut, Indartato (Bupati Pacitan), Sapto Pitoyo (Ketua Umum PC PMII Pacitan), Khabib isnanti (Ketua 1), Winaryo (Ketua 2), Adika Fahri (Sekretaris 1) dan Ibnu Hadi (Sekretaris 3).

Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Pacitan (PC PMII Pacitan) melalui momentum ramadhan 1437 H, menyoroti atas berbagai hal yang terjadi di kabupaten pacitan. Salah satunya kelangkaan pupuk dan sering padamnya listrik yang terjadi di berbagai desa dan wilayah pacitan, terutama dikecamatan kebonagung, ngadirojo dan tegalombo.

Sapto (Ketum PC PMII Pacitan) mengatakan “persoalan yang terjadi di akar rumput terutama listrik dan kelangkaan pupuk merupakan cerminan bagaimana pemerintah bersama tidak mampu dalam mengatasi gejolak yang terjadi pada waktu musim tanam dan penghujan tiba”. Dia menyayangkan persoalan tersebut , terutama persoalan listrik, karena di pacitan sudah ada PLTU kenapa masih juga ada pemadaman listrik, dan juga setiap musim tanam tiba sering terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi, ketika tidak musim tanam stok pupuk selalu melimpah, tentu ini menjadi persoalan yang nyata di masyarakat” ucapnya.

Menjawab hal tersebut, Indartato (Bupati Pacitan) mengatakan “pembangunan di bidang pertanian dan juga listrik, sebenarnya sudah diupayakan untuk diminimalisir sedini mungkin persoalanya, akan tetapi kami juga tentu tak cukup tuk bekerja sendirian dalam pembangunan dan mengatasi permasalahan yang ada”. Tuturnya.

Indartato juga mengajak “kedepan bisa bersinergi secara nyata dalam pengawalan pembangunan daerah kabupaten pacitan”. Generasi muda menjadi penting terhadap sektor pembangunan, imbuhnya.

Diakhir audiensi tersebut, bupati dan pmii pacitan setuju dan sepakat guna terjun langsung ke simpul-simpul yang ditengarai terjadinya kelangkaan pupuk dan kelangkaan listrik, sehingga persoalan yang ada dapat segera teratasi. (Pit)

PEMUDA DAN WIRAUSAHA PR BESAR PEMKAB PACITAN

Pacitan, Selasa 14 Juni 2016 – Demokrasi dari, oleh, dan untuk rakyat nampaknya diupayakan berjalan secara maksimal oleh DPRD Kab. Pacitan. Hal ini terlihat dalam acara “Rapat Paripurna III DPRD Kab. Pacitan” yang dilaksanakan di Gedung Pertemuan DPRD Kab. Pacitan tentang “Penyampaian Jawaban Eksekutif atas Pemandangan Umum Fraksi-fraksi terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015”.IMG_20160614_210044

Acara lanjutan pada hari sebelumnya yang membahas “Penyampaian Pemandangan Umum Fraksi-fraksi atas Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015” ini dilaksanakan guna menjawab atas pandangan umum legislatif terhadap eksekutif tentang pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015.

Indartato selaku Bupati Pacitan, dalam penyampaianya mengucapkan trimakasih kepada seluruh elemen daerah atas kerjasama dan diraihnya Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh Badan Pengaudit Keuangan (BPK). Lebih lanjut Indartato juga mengatakan banyak hal yang memang belum terselesaikan, terutama masalah infrastruktur dan pengembangan sektor wisata, imbuhnya.

Disisi lain Sapto (Ketua Umum PC PMII Pacitan) “beberapa capaian yang telah dicapai pemerintah Kab. Pacitan cukup bagus, akan tetapi dia juga mengingatkan lending sektor kepemudaan dan wirausaha nampaknya perlu diperhatikan secara serius, guna pembangunan keberlanjutan yang memadai”. Pemuda dan wirausaha ibarat dua sisi mata pisau yang harus tetap dijaga keberlangsunganya, bilamana dua hal ini tak dijaga maka tak menutup kemungkinan generasi muda yang diharapkan bisa terjerembab kedalam hal yang tidak diinginkan, tutupnya. (Pit)